Langsung ke konten utama

Postingan

Kelilingi Diri dengan Kegembiraan, Ucapkan Terima Kasih Saat Melepaskan

Tyding Up & Spraking Joy Setiap kali melihat atau mendengar dua kata kunci tersebut, selalu teringat dengan Marie Kondo pengagas KonMari Method. Meskipun terlihat sekilas seperti gaya hidup minimalis, tetapi metode KonMari by Marie Kondo bukan sekedar tentang banyak sedikitnya barang di sekitar kita. Tetapi, mendorong seseorang untuk hidup diantara hal-hal yang memicu kegembiraan.  Dalam metodenya, KonMari mengajak kita untuk mulai merapikan hal-hal di sekitar kita yang dapat menimbulkan "kekacauan". Bukan hanya sekedar bebenah atau bersih-bersih semata, tetapi melibatkan perasaan dalam setiap prosesnya.  Seperti yang terlihat dalam serial Netflix "Sparking Joy with Marie Kondo". Bagaimana Marie Kondo memulai menyapa tempat yang akan dibersihkan, mengajukan pertanyaan sederhana pada diri sendiri terkait dengan barang-barang yang akan dirapikan. Apakah ini memicu kegembiraan? Sparking Joy with Marie Kondo on Netflix Netflix menayangkan serial reality Marie Kondo

Memberi Kesempatan untuk Menyerah

Photo by Olga on Pexels "Apakah aku boleh menyerah?" Ada masa-masa sulit, dimana rasanya "menyerah" adalah sebuah cara untuk mengakiri hal berat itu.  Beberapa orang mungkin akan berkata "jangan menyerah, lanjutkan perjuanganmu".  Ini bisa menjadi salah satu kalimat dukungan. Namun, terkadang orang lain tidak melihat dari berbagai sisi tentang apa yang sedang kamu jalani, dan alasan mengapa kamu ingin menyerah.  Gak papa menyerah untuk satu hal, demi hal lain yang layak diperjuangkan.  Tidak benar-benar berhenti berjuang, tapi memilih memperjuangkan hal baru setelah melewati berbagai pertimbangan Photo by Oleg_bf Oleg Borisov on Pexels Ketika orang lain mengatakan "jangan menyerah" kepadaku, aku menyampaikan sebaliknya kepada diriku sendiri "Gak papa menyerah untuk satu hal, demi hal lain yang layak diperjuangkan".  Aku memberikan kesempatan pada diriku untuk menyerah setelah melalui berbagai pertimbangan. Apakah orang lain salah? Tentu

Rekomendasi Drama Korea Mengandung Bawang

  Alur drama menyedihkan terkadang lebih banyak dipilih pecinta drama korea karena kisahnya yang menyentuh bahkan relate dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan ada juga lho yang sengaja memilih genre mellow drama untuk sekaligus meluapkan kesedihannya. Aku adalah salah satu orang yang memilih drama korea dengan cerita menyedihkan untuk meluapkan emosi sedih, seperti menangis. Pernah gak sih kamu merasa sedih, tapi sulit untuk mengeluarkan air mata? Nah, kalau kamu butuh sesuatu yang bisa membuatmu lebih plong menangis, beberapa drama korea mengandung bawang ini bisa kamu tonton. 5 Rekomendasi Drama Korea Mengandung Menyedihkan 1. Mother (2018) Drama ini menceritakan tentang kehidupan anak bernama Hye-Na (diperankan Hoe Yool) yang mengalami kekerasan oleh Ibunya. Mengetahui hal tersebut, guru TK Hye-Na bernama Soo Jin (diperankan oleh Lee Bo Young) merasa tidak terima dan harus menyelamatkan Hye-Na. Photo by Korean Drama Series via Instagram.com/_all_about_kd Meskipun mendapatkan p

Gak Percaya Diri dengan Hasil Tulisanmu? Coba Terapkan 5 Hal Ini!

Bukan hanya penampilan saja yang membuat seseorang tidak percaya diri. Hasil karya seperti tulisan pun kerap membuatnya minder, apalagi jika harus dipublikasikan.  Sebenarnya ini hal yang wajar, apalagi jika baru pertama kali membuat tulisan untuk dipublikasikan, entah di blog pribadi, media sosial, website, atau platform menulis lainnya. Jika kamu salah satu orang yang tidak percaya diri dengan hasil tulisanmu, coba lakukan 5 hal berikut ini! Cari Referensi Bacaan mencari referensi via https://pixabay.com/Kaboompics Kamu bisa mencari referensi bacaan secara online seperti website atau jurnal online, maupun melalui buku. Fokuslah pada bacaan sesuai dengan apa yang ingin kamu tulis. Misalnya, kamu ingin menulis artikel berita, maka situs berita online seperti Kompas.com, Detik.com, Tempo.co, dan portal berita online lainnya lebih cocok dibandingkan membaca buku Novel. Lain halnya jika kamu ingin menulis cerpen, maka referensi yang kamu butuhkan adalah kumpulan cerpen. Saya pernah

Pandemi: Agak Aman dari Pertanyaan “Kapan Nikah?”

  “Kapan nikah?” Bosen gak sih dengan pertanyaan seperti itu tiap kumpul bareng keluarga besar? Pertanyaan yang sama berulang-ulang dan bertahun-tahun buat kaum jomblo. Pas pulang kampung seringkali ditanya “mana calonnya?”, Yaelah dikira merantau cari calon pasangan, cari uang menjadi prioritas saat ini. Bercita-cita menjadi kaya layaknya sultan, siapa tahu ada calon yang ngantri.  Hal inilah yang kadang membuat seseorang (khususnya kaum jomblo, malas pulang kampung atau sekedar ngumpul bareng temen yang sudah berpasangan). Apalagi usia yang dianggap matang untuk membangun rumah tangga. Umur 25 belum nikah, sudah diwanti-wanti “ Ndok, Le ndang golek bojo”   (Nak, cepet cari pasangan). Ya, gimana ya… kalau belum ada calonnya atau memang sengaja enggak cari calon karena memang belum mau atau bahkan punya cita-cita gak mau nikah, tapi kalau orangtua bahkan barisan para tetangga udah kasih alarm begitu, di-iya-in saja. “ Doakan ya Pak, Buk”   Eh, tapi sejak pandemi ini, karena be

Hari Minggu kok Tambah Lelah, Apa yang Salah?

Bagi seorang pekerja, tidak semua kebijakan perusahaan memberikan libur di hari Sabtu. Hal ini membuat sebagian pegawai tetap harus bekerja selama 6 hari dalam seminggu. Hari Minggu adalah hari yang paling ditunggu-tunggu untuk bersenang-senang merefresh pikiran. Namun, bukannya merasa senang menjalani hari Minggu karena libur, justru kadang seperti sedang bekerja lembur. Akhirnya menjadi lelah dan malas untuk menghadapi hari Senin yang tinggal beberapa jam lagi. Hmm.. Mengapa hal itu bisa terjadi? Hari Minggu yang seharusnya bisa beristirahat dan bersenang-senang, malah membuat tambah lelah, apa yang salah? Mengerjakan Pekerjaan Rumah menjemur baju https://pixabay.com/mpkino Hari minggu memang identik dengan mengerjakan pekerjaan rumah, mulai dari bersih-bersih, mencuci baju, menyetrika, merawat tanaman, dan pekerjaan lainnya. Sebenarnya ini tidak salah, apabila pekerjaan yang dilakukan tidak terlalu menguras tenaga. Namun, ketika pekerjaan rumah ini dilakukan dari pagi hingga sore,

Tak Melulu Kisah Romantis, Inilah 5 Alasan untuk Nonton Drama Korea

Akhir-akhir ini penggemar drama Korea semakin bertambah. Apalagi, stasiun TV Indonesia seperti Trans TV menayangkan drama Korea yang baru saja tayang di TV Korea. Beberapa minggu yang lalu, Trans TV berhasil memikat penonton dengan drama Korea "Encounter" dan dilanjutkan dengan penayangan "What's Wrong With Secretary Kim". Diantara pecinta drama Korea, ada beberapa orang yang kurang menyukai drama Korea karena dianggap terlalu menampilkan adegan romantis. Padahal, sebenarnya banyak juga drama korea yang tidak melulu tentang kisah romantis lho. Ada hal lain yang bisa kamu dapatkan dari menonton drama korea. Tak melulu kisah romantis inilah 5 alasan mengapa kamu perlu menonton drama Korea. 1. Memiliki banyak pilihan genre Tak melulu menampilkan kisah romantis, drama korea juga tidak hanya bergenre  romance.  Kalau kamu mau mencari tahu drama-drama yang sudah tayang, banyak pilihan genre yang bisa kamu tonton sesuai selera. Mulai dari thriller, horor, fantasi, k